Gallery

Berburu Perusahaan Yang Solid (Bagian 1)

Krisis global yang melanda dunia pada tahun 2008 sempat membuat IHSG terperosok ke level 1.089 setelah sebelumnya sempat mencapai titik tertinggi di 2.840. Penurunan sebesar 62% ini adalah merupakan kejadian yang cukup luar biasa walaupun tidak dapat dikatakan jarang terjadi. Penurunan yang hampir sama terjadi ketika krisis moneter yang diikuti oleh ketidakstabilan politik pada tahun 1998 menyebabkan IHSG turun hingga 63%.  Gempa lain yang cukup besar terjadi pada kurun waktu 2000 – 2003 di mana IHSG kembali turun tajam sebesar 47%. Yang bisa kita pelajari dari kejadian-kejadian tersebut adalah bahwa market crash kemungkinan besar akan terjadi lagi di masa mendatang. Walaupun tidak ada yang bisa memastikan kapan, namun dengan melihat kejadian-kejadian yang lampau sepertinya kita akan mengalaminya kembali.

Pada setiap market crash, ada perusahaan yang bertahan dan ada pula yang ‘gugur’. Setiap crash memiliki karakteristik masing-masing dan memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap industri. Pada umumnya, kontraksi ekonomi akan menyebabkan belanja masyarakat turun sehingga pendapatan perusahaan pun cenderung turun. Ketika krisis ekonomi terjadi, perbedaan antara perusahaan yang kokoh dengan perusahaan yang rapuh akan terlihat dengan lebih jelas. Perusahaan dengan utang yang menggunung akan lebih mudah kolaps karena besarnya bunga yang harus dibayar ataupun karena membengkaknya rugi kurs sementara cash flow dari bisnisnya semakin menurun. Di saat krisis, umumnya perusahaan akan lebih sulit untuk mencari pinjaman. Kucuran dana mulai mampet sehingga perusahaan yang bisnisnya bergantung pada utang untuk membiayai aktivitas operasional dan ekspansinya akan megap-megap.

Sebagai investor, apabila kita cukup sabar, kesempatan untuk berinvestasi terbaik biasanya muncul 1-2 kali dalam setahun. Dari grafik IHSG di atas terlihat bahwa meskipun dalam jangka panjang cenderung meningkat, ada beberapa kurun waktu di mana IHSG mengalami koreksi yang cukup besar. Apabila kita cukup jeli, banyak kesempatan yang bisa manfaatkan dari koreksi yang terjadi tersebut. Terlihat mudah namun cukup sulit dalam pelaksanaannya. Ketika koreksi terjadi, suasana bursa saham akan muram dan semua ekspektasi turun ke titik nadir. Berita yang muncul tiap hari adalah berita buruk dan menyebabkan timbulnya persepsi bahwa sudah tidak ada lagi masa depan. Secara alamiah, manusia akan cenderung untuk melindungi dirinya dalam keadaan yang buruk. Dalam hal ini contohnya adalah kejatuhan harga saham. Kita akan cenderung untuk melepaskan saham-saham yang kita miliki karena ada ketakutan terjadi penurunan yang lebih dalam. Ketika market crash, hampir seluruh saham terkena dampaknya, baik perusahaan yang bagus ataupun perusahaan yang jelek. Jika kita mencoba untuk tetap tenang dan menganalisa kondisi keuangan suatu perusahaan lebih mendalam, kemungkinan besar kita akan mendapatkan perusahaan yang bagus dengan harga yang murah.

Merujuk ke saat ini, terus terang saya agak kurang nyaman. Dari awal tahun 2009 sampai dengan saat ini IHSG telah naik lebih dari tiga kali lipat. Pada akhir tahun 2008 memang sangat mudah mencari perusahaan yang murah. Saham dengan PER kurang dari 10 bergeletakan di mana-mana. Hasil valuasi menunjukkan potensi upside yang cukup besar walaupun sudah diberikan margin of safety yang cukup besar. Contoh yang ada di blog ini adalah sebagai berikut:

AUTO (12 Februari 2009), harga saat valuasi: 2.900

INDF (19 November 2008). Harga saat valuasi: 920

KLBF (19 November 2008). Harga saat valuasi: 460

ASII (5 Januari 2009). Harga saat valuasi: 8.050

Saat ini AUTO diperdagangkan di level 17.600 (naik 500%). INDF saat ini harganya 4.925 (naik 435%). KLBF saat ini berada di level 2.600 (naik 520%). ASII saat ini diperdagangkan di level 56.150 (naik 600%).

IHSG sendiri dari akhir tahun 2008 telah mengalami kenaikan sebesar 230%.

Memang benar bahwa saat krisis global terjadi, jatuhnya IHSG tidak mencerminkan kondisi riil perusahaan dan menyebabkan IHSG seperti kesetanan mencetak rekor baru. Sayangnya, untuk saat ini perusahaan-perusahaan yang bagus dihargai cukup tinggi. Amat sulit untuk mencari blue chip dengan PER di bawah 15 dan hal tersebut membuat saya tidak merasa nyaman. Tingginya harga saham di BEI saat ini menyebabkan para emiten harus mampu membuktikan bahwa mereka layak dihargai tinggi dengan menunjukkan kinerja yang membaik pula. Jika tidak, maka kondisi seperti saat ini akan menjadi semakin rawan.

Sebagai investor, yang dapat kita lakukan adalah melakukan screening untuk mencari perusahaan dengan kondisi keuangan yang solid. Perusahaan yang solid cenderung dapat memberikan kinerja yang lebih baik. Walaupun saat ini saya tidak terlalu bernafsu untuk melakukan pembelian, dengan sabar saya akan menanti harganya menjadi menarik kembali 🙂

Pencarian saham-saham dengan kondisi keuangan yang solid akan saya bahas di artikel berikutnya (Bagian 2).

22 thoughts on “Berburu Perusahaan Yang Solid (Bagian 1)

  1. thanks analisanya.
    gimana prospek untr,inco,antm,adro,tlkm,bbca,bbtn,bmri yah?
    coz g sedih liat inco..ga naik2..bolak2 turun-naik dlm range yg sempit pdhl akhir taon lalu sempet 5000.skrg ga bs nyampe2 tu angka. 😦

  2. thanks analisanya.
    gimana prospek untr,inco,antm,adro,tlkm,bbca,bbtn,bmri yah?
    coz g sedih liat inco..bolak2 turun-naik dlm range yg sempit pdhl akhir taon lalu sempet 5000.skrg ga bs nyampe2 tu angka. 😦

  3. Hmm…cobalah review adakah pertanyaan yang membutuhkan jawaban tapi tak mendapat jawaban sama sekali padahal ia sedang ingin belajar bagaimana membuat valuasi menurut cara bapak..

  4. Gini ya bro. Saya nulis di sini sudah menyempatkan waktu karena saya sendiri bukan full timer. Saya juga punya kehidupan di siang hari. Kadang memang ada pertanyaan yang mungkin terlewat sehingga tidak terjawab.

    Selain itu, kalo bro bilang saya menulis blog dengan motivasi self-interest, terus memang kenapa? Saya nulis ttg ide2 saya di sini memang karena saya pengen nulis. Kalo memang bro bilang no education terus apa masalahnya? saya gak buka kursus lho di sini dan saya gak ambil keuntungan apa2 dari sini, cuma pengen berbagi aja dengan sukarela.

    Kalo ada bisa mengambil manfaatnya dan mendapatkan keuntungan dari investasinya saya juga tidak meminta apa2.

    Mohon maaf kalau saya tidak bisa menjawab semua pertanyaan. Akan tetapi perlu diingat bahwa saya tidak ada kewajiban untuk itu.

    Kalau memang pertanyaannya belum terjawab, mungkin lebih baik diutarakan ulang supaya saya bisa manjawabnya daripada memaki2 seperti itu.

    Jadi mikir2 pengen off sementara dulu aja nulisnya yah 🙂

  5. Saya pikir website ini bukan tempat untuk mendapatkan informasi saham apa yang bagus dan jelek. Di forum sekuritas saya sudah banyak saya melihat pertanyaan “Pak, saham apa yang bagus ? saham apa yang akan naik ? dan sebagainya.” Sudah bosan saya melihat kata-kata itu. Blog ini diperuntukkan untuk para new bie belajar valuasi suatu saham dan menambah wawasan seputar investasi. Ilmu valuasi bukanlah ilmu sederhana. Jadi untuk para new bie baca artikel-artikel valuasi disini satu persatu. Jangan mau hasilnya saja tanpa proses.

  6. Cuekin aja makhluk sinis macam @reminder itu bro.
    dia cuman mau nunjukin siapa dia sebenarnya, yach bisanya cuman mencela doang, udah kebanyakan makhluk kayak begituan di indonesia ini.
    Tetap istiqomah dan ikhlas, insyaalloh ilmu yang bermanfaat akan jadi tabungan akhirat yang pahalanya akan terus mengalir walaupun udah meninggal.

  7. @reminder, tidak perlu menuntut..toh penulis tdk ada kewajiban utk menjawab semua pertanyaan. Jika anda membutuhkan jawaban, silakan ikut kursus berbayar & akan menjadi hak anda utk mendapat jawaban yg diperlukan.

  8. hmm..kok jadi rame gitu ya he..he..padahal aku mengutarakan unek unek itu sambil mencoba aja gimana tingkat emosi semua pembaca dan pengikut setia blog bapak..bukankan faktor Emosi paling penting dalam investasi Saham he..he ” tetap lah tenang dan duduk manis di kursi, jangan pedulikan berita pasar ( termasuk tulisan saya ini ) he..he..jangan putus asa pak,,klo memang yakin apa yang bapak lakukan benar dan bermanfaat teruskanlah..he..he..

  9. Artikel di blog ini sangat menarik. Saya bahkan meng-copy beberapa artikel di blog ini untuk di pelajari lebih lanjut dan di pahami. Disini saya juga pertama kali menemukan istilah Value Investor. Ijinkan saya untuk mencantumkan blog bapak di blogroll favorit saya.

    Salam kenal pak parahita 🙂

  10. Pak Parahita yang terhormat, bro reminder.. bukanlah mahluk dewasa.. hanya bisa mencela tanpa bisa memperbaiki, salah satu indikator kedewasaan orang adalah bisa menghargai orang lain seperti diri-nya ingin dihargai. “MAJU TERUS PAK PARAHITA” bahkan seorang Nabi saja yang jelas-jelas membawa kebaikan tetap saja memiliki musuh dalam langkah dan hidupnya. Tuhan tidak buta dan Tuhan tidak tidur saya yakin apa yang pak Parahita tulis di blog banyak memberi manfaat bagi orang banyak. God Bless U… maju terus pak Parahita, saya menanti tulisan anda berikutnya.. “Jujur saya banyak belajar dari Blog Bapak…. salam kenal.. El Real

  11. Pingback: Berburu Perusahaan Yang Solid (Bagian 2) | Pojok Ide Investasi

  12. saya salut sama bro Parahita, kontribusi anda sangat luar biasa bukan buat saya atau calon investor saja, tapi untuk Indonesia. Semoga anda semakin sukses! God bless U bro

Leave a reply to maria Cancel reply