Gallery

Quiz: Undangan untuk Menuangkan Ide Valuasi (UNVR)

Valuasi mungkin lebih mirip art daripada science. Valuasi adalah mengenai bagaimana kita menuangkan ide mengenai sebuah saham yang bermuara pada perhitungan harga wajarnya. Asumsi yang digunakan dalam melakukan valuasi akan sangat berpengaruh pada hasil akhirnya.

Sudah cukup lama saya menuliskan ide-ide saya mengenai investasi dan valuasi di blog ini. Sudah cukup banyak pula masukan-masukan berharga yang saya dapatkan dari para pembaca blog ini, dan saya sangat berterima kasih untuk itu.

Tujuan saya untuk membuat quiz ini adalah untuk memperoleh fresh point of view mengenai valuasi. Setiap orang pasti memiliki pandangan dan asumsi yang berbeda saat melakukan valuasi dan hal itu sah-sah saja.

Oleh karena itu, saya memohon kepada para pembaca untuk sharing mengenai valuasi saham yang telah dilakukan. Untuk kali ini, sahamnya adalah Unilever Indonesia (UNVR). Saya memang pernah menulis tentang valuasi terhadap saham UNVR. Tulisan saya tersebut merupakan tulisan pertama saya mengenai valuasi yang menjadi pondasi saya dalam melakukan valuasi yang tertuang pada tulisan-tulisan berikutnya. Walaupun begitu, selama kurun waktu sekitar 2 tahun setelah saya menulis mengenai UNVR tersebut tentu saja sudah ada kondisi-kondisi yang berubah. Saya berharap pula ada pandangan-pandangan segar yang mungkin terluput dari pengamatan saya.

Untuk itu, saya akan gembira apabila rekan-rekan bersedia untuk sharing mengenai valuasi UNVR. Tidak harus menggunakan metode yang saya kemukakan sebelumnya. Bebas-bebas saja, tidak ada aturan yang baku.

Untuk sumbangan tulisan terbaik, saya mohon kesediaannya untuk bisa ditampilkan di blog ini. Tentu saja seluruh kredit akan diberikan untuk penulis dan saya akan mencantumkan nama penulis. Kalau penulis memiliki blog, saya akan mencantumkan pula blognya pada tulisan tersebut.

O ya, selain itu, saya juga akan memberikan sebuah buku yang pernah saya review sebelumnya, yaitu “Rumus Ajaib Menaklukkan Pasar” yang ditulis oleh Joel Greenblatt.

Bagi yang berminat untuk mengirimkan tulisannya, bisa langsung mengirimkan email ke:

parahitairawan@yahoo.com.

Silakan konfirmasi via YM atau bisa juga dengan menulis comment di blog ini.

Terima kasih atas perhatian rekan-rekan semua.

14 thoughts on “Quiz: Undangan untuk Menuangkan Ide Valuasi (UNVR)

  1. @arya
    Saya sudah baca analisa dan valuasinya dan komentar saya: Very Good Pak. Cukup komprehensif dan berani. Terima kasih untuk jerih payahnya Pak.

    @Other readers
    Ditunggu partisipasinya ya 🙂

  2. Selamat malam Pak parahita, saya ingin tanya bagaimana menentukan Price Earning Ratio yang wajar untuk masing-masing industri Pak ?

  3. @Candra
    P/E wajar masing2 industri itu beda2. Untuk perusahaan utilitas biasanya memiliki P/E ratio yang cukup tinggi karena kuatnya earning power mereka sementara untuk perusahaan financing P/E nya relatif rendah karena bisnisnya dianggap berisiko tinggi.
    Industri berbeda dengan sektor. Misalnya industri keuangan. di dalamnya terdapat sektor perbankan, sektor financing, dll.

  4. Pak, kalau saya membeli saham A dengan PER 18 x dan dan saham B 10 x. Itu arti sesungguh nya apa ya Pak ? Berdasarkan buku artinya saya harus mengeluarkan uang sebanyak 18 x dari EPS untuk saham A dan 10 x untuk saham B. Tapi esensi yang ingin disampaikan saya tidak begitu mengerti. Apa keuntungan saya jika membeli saham PER 10 x dan PER 18 x Pak ?

    Menurut pikiran saya PER 10 x lebih cepat memberikan payback period kepada kita. Karena hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk return 100 %. Misalkan EPS pertahun asumsi kan fix Rp. 100 EPS/tahun. Jika saya membeli Saham B di PER 10 x berarti harganya Rp.1000. Tiap tahun terima 100 Rp hingga 10 tahun saya sudah balik modal 100 %. Jadi total nya Rp. 2000.

    Sedangkan saham A dengan PER 18 x lebih lama memberikan payback period kepada kita. Karena butuh 18 tahun buat pengembalian modal kita. Contoh EPS pertahun Rp. 100. PER 18 x harganya 1800. Berarti saya perlu waktu 18 tahun untuk melipat gandakan investasi saya menjadi 2 x lipat.

    Benar tidak Pak pola pikir saya mengenai EPS ? Jika ada kesalahan mohon dikoreksi dan di beri petunjuk. Terima kasih.

  5. @Candra
    Betul Pak, menafsirkan PER itu kira2 seperti itu. PER memberitahu kita berapa lama modal kita akan kembali.

    Tetapi ada satu hal lagi yang harus kita pertimbangkan, yaitu EPS growth. Perusahaan dengan PER 5x di industri yang sunset dengan growth hanya 5% akan kalah menarik dibandingkan dengan perusahaan dengan PER 15x tetapi di industri yang berkembang dengan growth 15%.

  6. Pak, bukannya bagus kalau ada growth walaupun hanya 5 %. Saya coba illustrasikan ya Pak.

    Skenario pertama, saya asumsi kan EPS Fix 100 EPS/tahun dengan PER saat ini sebesar 5 x berarti saya akan dapat melipat gandakan uang saya dalam waktu 5 tahun.
    Beli saat ini harga 500.
    EPS tahun 1 dapat 100
    EPS tahun 2 dapat 100
    EPS tahun 3 dapat 100
    EPS tahun 4 dapat 100
    EPS tahun 5 dapat 100
    Total nya sebesar 1000 dalam waktu 5 tahun jadi 2 x.

    Skenario kedua, seperti yang Bapak katakan “Perusahaan dengan PER 5x di industri yang sunset dengan growth hanya 5% akan kalah menarik dibandingkan dengan perusahaan dengan PER 15x tetapi di industri yang berkembang dengan growth 15%”
    Skenario kedua EPS growth 5 % pertahun. Jika EPS saat ini saya beli 100 EPS. Contohnya Saham A jika EPS tahun ini 100. Tahun depan growth 5 % yaitu menjadi 105 EPS.
    Tahun 1 100 x (1+0.05) = 105
    Tahun 2 105 x (1+0.05) = 110.25
    Tahun 3 110.25 x (1+0.05) = 115.7625
    Tahun 4 115.7625 x (1+0.05) = 121.550625
    Tahun 5 121.550625 x (1+0.05) = 127.62815625
    Total EPS 5 tahun = 580.2 (dengan pembulatan)
    Artinya jika saya membeli saham ini dan saya hold 5 tahun saya akan dapat melipatgandakan uang saya menjadi 2 x. Saya beli diharga 500 + 580.2 = 1080.2
    Sedangkan skenario pertama tidak ada growth tapi fix pertahun = 500 + 500 = 1000
    Skenario kedua gain 80.2 lebih besar dari pertama.

    Menurut pemikiran saya Pak, walaupun masih bisa growth itu tidak apa-apa Pak walaupun di industri sunset. Yang perlu kita khawatirkan adalah EPS yang fluktuatif Pak. Jika asumsi kita 100 EPS/tahun yang dikhawatirkan tahun depan jadi EPS 50 atau 30 EPS. Kondisi ini akan membuat investasi kita semakin lama pengembalian modalnya.
    Mohon maaf jika ada kesalahan dan mohon dikoreksi ya Pak.

  7. Dalam industri yang sunset, biasanya growth akan cenderung tidak stabil. Mungkin bisa dilihat pada industri tekstil saat ini 🙂
    Industri sunset berbeda dengan industri yang mature. Industri sunset ditandai dengan demand yang mulai melemah. Industri yang mature memiliki demand yang cenderung konstan.

    Satu hal yang perlu direnungkan, apabila kita berinvestasi pada saham dengan growth hanya 5%, apakah tidak sebaiknya kita berinvestasi pada obligasi yang bisa memberikan return 9%?
    Mengapa? Pada umumnya, risiko investasi di obligasi lebih rendah daripada risiko investasi di saham.

  8. Pak, bagaimana ya caranya melihat P/E ratio yang pas untuk sebuah industri ? Bagaimana jika P/E Sektor lebih besar dari P/E Industri ? Gunakan P/E yang mana Pak ? Terima kasih.

  9. Prinsipnya sebenarnya hampir sama dengan valuasi yg ada di sini.

    Saya melihat P/E itu biasanya bukan untuk perbandingan. P/E saya gunakan untuk memperkirakan berapa lama bisa balik modal. Membandingkan P/E dalam satu industri bisa misleading karena ada kemungkinan terjadi bubble dalam suatu industri. Contohnya adalah dotcom boom tahun 2000 an.

Leave a reply to Candra Cancel reply