Mungkin belum banyak yang mengenal apa itu CROIC (Cash Return of Invested Capital). Ok, mari kita coba cari tahu lebih banyak. CROIC adalah uang yang diperoleh sebagai hasil dari modal yang telah ditanamkan. Walaupun sekilas CROIC mirip dengan ROE, ada perbedaan yang mendasar. Perhitungan CROIC didasarkan pada nilai tunai sedangkan ROE didasarkan pada laba. Perbedaan tersebut sangat penting karena perusahaan yang berhasil mendapatkan laba belum tentu ada cash yang mengalir masuk. Sebagai contoh, penjualan akan dicatat sebagai dasar perhitungan laba. Namun apabila penjualannya secara kredit (ada penundaan pembayaran), tidak ada cash yang mengalir masuk. Pada umumnya memang dalam nantinya akan terbayar tunai. Yang menjadi masalah adalah apabila ada kredit macet atau terjadi penundaan pembayaran yang cukup panjang. Laba tetap tercatat namun tidak ada uang masuk. Hal ini akan berakibat kurang baik bagi operasional perusahaan.
Oleh karena itulah penting bagi kita untuk memahami apa itu CROIC.
Informasi penting lainnya yang dapat kita peroleh adalah apakah perusahaan mendapatkan laba dalam bentuk tunai dari modal yang telah ditanamkan.
Bagaimana cara menghitung CROIC? Mari kita pelajari bersama.
CROIC = Free Cash Flow / Invested Capital
Ada dua komponen yaitu free cash flow dan invested capital.
Free Cash Flow
Ada yang sudah pernah mendengar tentang Free Cash Flow (FCF)? Free Cash Flow adalah cash hasil usaha yang diterima perusahaan setelah dikurangi oleh berbagai macam pengeluaran. Cara menghitung free cash flow adalah sebagai berikut:
FCF = EBIT (1-Tax Rate) + Depreciation/Amortization – Capital expenditure – Change in working capital
Di mana:
EBIT = operating income +non-operating income
Change in working capital = (this year current assets – this year current liabilities) – (last year current assets – last year current liabilities)
Invested Capital
Cara menghitung invested capital adalah sbb:
Invested Capital = Equity + Liabilities – Current Liabilities – Excess cash
Excess cash = Cash – MAX(0, Current Liabilities – Currents Assets)
Contoh perhitungan CROIC
Tabel di bawah adalah contoh perhitungan CROIC untuk UNVR selama 5 tahun terakhir.
CROIC UNVR sangat tinggi. Sepertinya hal tersebut bisa menjustifikasi tingginya PER UNVR saat ini.
Ada beberapa investor yang memilih menggunakan owner’s equity sebagai pengganti free cash flow dengan alasan tertentu. Hal tersebut tidak menjadi masalah.
Setuju. Di sini ada juga konsep yg saya bca dari buku Kiyosaki, dia membedakan dua tipe investor, yaitu investor capital gain dan investor cashflow.
Pingback: Rasio & Valuation Sheet v1.4 | Pojok Ide Investasi
Wawasan baru….yang menggugah….
Untuk Mr.Asep ya benar kalau tidak salah di buku Casflow Quadrant yah?trims
KAPAN ADA TRAINING FUNDAMENTAL PAK..
@Asep Sopyan
Sepertinya beda pengertiannya dengan Kiyosaki ya